Kontestan LIDA Eva Yolanda Disambut Ribuan Masyarakat
Kontestan LIDA Eva Yolanda Disambut Ribuan Masyarakat
Kontroversi menyertai kepulangan Eva Yolanda kontestan Liga Dangdut Indonesia (LIDA). Eva pulang ke Nusa Tenggara Barat karena tereliminasi dari ajang pencarian bakat tersebut,
Eva Yolanda tiba di Desa Lando, Lombok Timur, pada Minggu (5/4). Ribuan masyarakat tampak heboh menyambut kedatangan Eva Yolanda kembali di kampung halaman. Mereka berebutan ingin bertemu atau bahkan hanya sekedar ingin melihat Eva. Bahkan para penggemar mendekati mobil Eva dan terlihat menciuminya.
Peristiwa itu menjadi viral karena Eva datang dari Jakarta yang merupakan zona merah virus corona atau COVID-19. Kerumunan itu pun bertentangan dengan anjuran pemerintah dan maklumat kepolisian untuk menjaga jarak dan keramaian demi mencegah penularan virus corona.
BACA JUGA : Begal Payudara Di Tangsel, Artis Soraya Lastari Menjadi Korban Ketiga
Peristiwa ini membuat orang yang sadar akan bahayanya paparan virus Corona (Covid-19) khawatir akan penyebaran virus corona semakin meluas.
Dalam beberapa foto yang tersebar, menunjukan kerumunan orang yang menyambut kepulangan Eva, finalis LIDA yang tereliminasi tersebut. Eva terlihat berdiri didepan rumahnya sambil memegang mikrofon. Eva pun tampak mengenakan masker dan juga sarung tangan.
Menanggapi kehebohan tersebut keluarga Eva menyampaikan permintaan maaf melalui akun Facebook nya.
“Keluarga dan Tim Relawan Eva Yolanda serta Kepala Desa Lando, Kecamatan Terara meminta maaf kepada masyarakat Lombok Timur khususnya, dan masyarakat Nusa Tenggara Barat umumnya atas kejadian pada Ahad (05/04) saat kepulangan Eva,” tulis mereka di akun tersebut.
Menurut keluarga dan tim relawan Eva, seharusnya hanya ada delapan orang yang menjemputnya. Dan sudah ada koordinasi dengan pejabat setempat dan petugas keamanan agar tidak ada keramaian. Namun tidak disangka penyambutan meriah tersebut terjadi begitu saja. Penyambutan tersebut semata bentuk kecintaan masyarakat kepada Eva dan sama sekali tidak direncanakan.
Menanggapi peristiwa tersebut, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur meminta Eva untuk menjalani isolasi mandiri terlebih dahulu. Selain itu, Ia juga dilarang menerima undangan untuk pertemuan dan tampil selama 14 hari selama masa isolasi.
